Langsung ke konten utama

Realitanya.


[emang Kekuasaan itu lebih dari pada Kekayaan, tapi realitanya di Indonesia sendiri, sekarang kekuasaan dengan murahnya bisa di beli dengan Kekayaan]
Gak bisa di pungkiri lagi sih ya keadaannya sekarang. Gak bisa didefinisikan keadaan Indonesia pada saat ini bagaimana. Tahun POLITIK. Apa sih maksudnya ?
Yap, memasuki tahun 2019 ini akan diselenggarakan pemilihan umum PRESIDEN Indonesia masa  jabatan 2019 – 2024. Masalah yang jadi siapapun itu pun tidak bisa ditebak. Masing – masing kandidat memiliki keistimewaannnya masing – masing. Yang satu handai dalam melakukan sosialisasi dengan masyarakat tengah kebawah, ada juga yang satu yang lebih ahli dalam masalah perpolitikan, karna pernah menjabat sebagai panglima TNI keduanya memiliki daya saing yang kuat, tapi juga pasti memiliki sisi kekurangannya juga.
Yang jelas, siapapun yang akan memimpin Indonesia untuk kedepannya, harapan besar pasti bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi, dari segala aspek kehidupan.
Selain pemilihan umum presiden, juga akan diselenggarakan pemilihan anggota legislatif untuk setiap daerah di Indonesia. Dan pada kenyataannya sekarang yang kita lihat, banyak oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi mereka diatas kepentingan bersama. Mengatas namakan janji- janji dan segala macam hal. Kalo kita lihat baleho, spanduk – spanduk dipinggir jalan, kalo aku pribadi ya, udh pusing sendiri, binggung mau milih yang mana. Ada yang bersuara “saya akan menampung aspirasi anda” dll, apa pada realitanya seperti itu. gak lucu aja sih hal – hal kenegaraan yang sakral seperti ini malah dimanfaatkan oleh oknum – oknum yang menjelma, atau apalah yang tidak bertanggung jawab.
Ayolah, mau dibawa kemana Indonesia yang semacam ini.
Aku pribadi pun enggak begitu mencampuri latar belakang mereka, yang dulunya seorang TKW kek, atau hanya lulusan SD, SMP, atau mungkin lulusan universitas ternama di Indonesia mungkin luar negeri. Tapi satu hal, bawa , tata Indonesia ke arah yang lebih baik, setidaknya dari diri pribadi kita masing – masing dahulu.
Jangan manfaatkan kekayaan buat dapetin kekuasaan eaaak,
Itu sih fenomena yang aku rasain banget di Indonesia khususnya. Seakan –akan kekuasaan itu hal yang murah, lumprah. Siapa punya uang kekuasaanpun didapat. Kalo Indonesia dengan keadaan yang begitu terus, mau dibawa kemana negeri ini ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehari Jadi Diplomat.

[sepenggal kisah pengalaman yang memberikan banyak pelajaran hidup dan pembangkin semangaat] Tepatnya pada tanggal 12 Februari tahun ini. Kegiatan rutin program studi Hubungan Internasional Unida Gontor, Studi Akademik dengan lokasi tujuan Jakarta. Dengan bermodalkan semangat kami memulai hari setelah menempuh perjalanan panjang Ngawi – Jakarta. Tujuan awal kita adalah kegiatan kelas diplomat atau dikenal dengan istilah SESDILU. Inti dari kegiatannya itu, kita dapet kesempatan untuk bisa belajar bareng diplomat muda, yang udah menempuh karir diberbagai penjuru dunia. Kesyukuran yang mendalam dan kata terimakasih mungkin enggk cukup kami haturkan kepada bapak   Aji Surya (salah satu alumni Gontor) yang telah memberikan kesempatan kami untuk belajar lebih, yang mungkin dan enggk mungkin mahasiswa lain bisa merasakan pengalaman yag berharga ini. Hal ini disebabkan kita istimewa. Haha [susah dijelasin sih pokoknya, intinya gitu] Kita bener   - bener seakan – akan jadi diplom

kehilangan.

Untuk apa kita harus merasakan resah yang mendalam tentang kehilangan? Toh pada dasarnya, setiap diri kita tau bahwasannya kehilangan itu hal yang wajar setelah adanya pertemuan Apa dasar, kita bisa merasakan keresahan akan sebuah kehilangan, jika kita tau hakikatnya semua yang kita miliki hanyalah titipan sementara dari sang pencipta? Apa salah, jika kita merasakan keresahan atas kehilangan yang terjadi dalam hidup kita? Apa kererahan itu tanda kurang bersyukurnya kita, atas pemberian dan titipan sang pencipta? Lalu, apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan rasa resah terhadap sebuah kehilangan? Bukankah kita harus berlajar merelakan dengan kata “kehilangan” yang mungkin akan tiba tiba terjadi dalam hidup kita? Bukannkan setiap dari kita pasti akan merasakan kehilangan, kehilangan apapun hingga kehilangan dari hal kecil yang tidak pernah dipikirkannya Bukankan kita pun akan tiba pada waktu dimana kita akan kehilangan sesuatu, kehingan yang tidak akan bida didap