Aku tak
begitu paham istilah bertanformasi yang sebenernya, yang aku tau aku yang
sekarang bukanlah aku yang dulu. Walaupun mungkin beribu orang menilai aku
masih sama antara aku yang dulu dengan yang sekarang. Aku hanya ingin
mengatakan “apa yang kamu tau tentang hidupku dimasa lalu? Yang kamu tau aku
yang ada dihadapanmu sekarang, yang kamu mau aku yang seperti kalian harapkan.
Tapi bukannya setiap orang memiliki cara – caranya masing – masing dalam
mengekspresikan dirinya?”
Yaps.
Aku pernah
menjadi aku yang dulu, dan kini aku telah berubah menjadi aku yang sekarang.
Dalam diriku aku mencoba untuk benar –
benar tidak peduli dengan orang – orang yang masih saja sibuk untuk mengurusi
hidup orang lain.
Aku pernah
mengalami fase terburuk dalam hidup, walaupunn pada kenyataannya sekarangpun
aku masih belum menemukan diriku yang sebebernya. Fase terburuk dimana aku
benar – benar tidak peduli dengan orang sekitarku, aku egois. Fase dimana aku
hanya mencari dan mecari apa yang membuat hidupku bahagia, tanpa aku
memperhatikan keadaan sekitarku. Hingga aku rasa hal itulah yang membuat aku
berada pada fase yang bisa dikatakan menjauhkan diri dari keluarga. Aku dekat
saat aku butuh.
Dan aku
benar – benar menyesali segalanya saat aku mulai paham arti sebuah keluarga.
They’re my everything. “Sebanyak apapun
teman yang ada untukmu, percayalah bagaimanapun kamu, pasti akan kembali kepada
keluargamu”. Hal itulah yang telah menyadarkanku akan bodohnya diri ini akan
kekonyolan – kekonyolan yang aku lakukan.
Namun semua
hal itu, kini ku jadikan kaca perbandingan untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi, pribadi yang benar – benar bisa peduli dengan sekitar khususnya
keluarga. Tidak ada yang bisa disalahkan tentang diriku yang dulu, karna aku
mulai paham, fase terburuk itu berada pada masa SMP, dimana peralihan dari masa
anak – anak ke masa remaja. Banyak orang mengatakan dengan istilah “Ababil”
[anak baru labil]. Masa dimana seseorang sedang mencari jadi dirinya dan benar
– benar hanya mementingan kepentingan pribadinya saja.
Tak banyak
perubahan yang terjadi pada diriku dari aku yang dulu dengan sekarang. Aku
hanya mencoba untuk selalu memahami mana yang harus diprioritaskan, mana yang
benar dan salah. Aku belajar dari sebuah keadaan yang mengharuskanku berubah.
Keadaan itu
berada pada masa aku belajar di sebuah pondok pesantren, yang secara tidak
langsung aku dipaksa untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala
hal. Khususnya urusan agamaku. Masa tersulit yang pernah aku rasakan, masa
dimana aku didik menjadi singa – singa betina. Aku hidup dalam asrama yang
berdisiplin 24 jam, aku hidup jauh dari orang tua dan keluarga. Yang ada hanya
teman – taman yang nasibnya pun tak jauh berbeda dengan diriku. Disitulah aku
mulai memahami arti keluarga yang sesungguhnya. Aku mulai memahami keadaan
dengan mencoba selalu memahami teman – teman yang ada disekitarku.
Selama 4
tahun aku belajar di pondok pesantren. Begitu banyak rintangan yang telah aku
lalui. Susah senang aku rasakan bersama teman – teman seperjuangan. Hingga
menghantarkan kami kepada gerbang kelulusan kami. Selama 4 tahun itu pun, kami
benar – benar dididik menjadi pribadi yang tangguh, yang SURVIVE dengan segala
keadaan yang sesuai dengan akhlak-ul-karimah. Aku sangat – sangat bersyukur, dengan
segala yang terjadi selama 4 tahun silam, Alloh swt pertemukanku dengan teman –
teman yang hebat, dengan mereka – meraka yang telah mengajariku dan
menyadarkanku akan banyak hal. I love them more *Survival2k17
Namun bukan
begitu aku melupakan masa – masa lamaku dulu, aku pun sangat bersyukur karna
Alloh swt memberikanku keadaan yang sedemikian rupa, untuk menjadi kaca
perbandinganku sekarang. Aku mulai memahami fase – fase kehidupan. Aku sangat
bersyukur karna aku masih diberi kesempatan untuk menjalani fase terkonyol
dalam hidup, kemudian berganti kepada fase dimana aku bisa merubah diriku
menjadi lebih baik. Walaupun pada kenyataannya kata “baik” itu relatif, setiap
orang memiliki pandangannya masing – masing tentang definisi “baik” itu
sendiri.
Setidaknya,
aku mencoba untuk merubah hidupku yang dulu menjadi hidupku yang sekarang untuk
menghadapi hidupku yang akan datang menjadi lebih baik lagi..
*bertranformasi
Komentar
Posting Komentar